Minggu pagi seperti biasanya,
Matahari tersenyum ceria, Angin yang bertiup lembut, Daun-daun yang menari mengikuti terpaan lembut sang angin, burung-burung bernyanyi riang, ayampun berkokok membangunkan setiap insan di pagi hari.
Bersiap untuk beribadah, memuji dan menyembah Tuhan.
Tapi siapa yang menyangka kalau hari ini ternyata bukan Minggu seperti biasanya, tapi Minggu ini adalah Minggu yang luar biasa.
Well, melihat keterbatasan fisik yang dialami oleh saudara-saudara kita mungkin sdh biasa.
Melihat mereka mengikuti lomba dalam Olimpiade Khusus Penyandang Cacat juga mungkin sdh biasa.
Tapi, sangat jarang melihat seorang hamba Tuhan dengan keterbatasan fisik dan berusia lanjut memberitakan injil di hadapan jemaat..
Saya pun untuk pertama kali melihatnya hari ini.
Saya sangat terharu melihat Beliau.
dengan dibantu beberapa majelis jemaat untuk duduk di hadapan jemaat, Beliau dengan sangat lancar dan diberkati oleh Tuhan memberitakan Injil-Nya.
Hari ini saya rasa saya harus membuat sebuah catatan kehidupan ini agar saya dan teman-teman dapat belajar bersyukur lagi kepada Tuhan untuk semua yang telah dianugerahkan-Nya bagi kita.
Walaupun dengan keterbatasan fisik (maaf) dibagian tangan dan kakinya, dimana hanya tangan kanannya yang berfungsi dengan baik,
Dengan usia lanjut,
Dan kesulitan berjalan.
Beliau memberitakan injil dan sangat memberkati saya.
Menyadarkan saya betapa saya tidak sepenuhnya bersyukur untuk setiap pemberian Tuhan dalam hidup saya.
Saya pun terkadang dalam pelayanan masih sering mengedepankan ego sendiri, bahkan untuk yang sakit sedikitpun saya merasa sudah tidak sanggup lagi untuk melayani.
Tetapi hari ini beliau telah membukakan suatu cermin bagi saya. Bahkan cambuk bagi kehidupan saya.
Tidak bersyukur untuk setiap kesempatan yang diberikan oleh Tuhan, tidak bersyukur untuk berkat yang terus berlimpah bagi keluargaku, bahkan terkadang menyakiti hati Tuhan dengan hal-hal duniawi.
Hari ini, Tuhan menegur untuk menembus setiap keterbatasan.
Mungkin saya tidak begitu pintar berbicara, beradaptasi dan melakukan setiap hal dengan baik,
Tapi Tuhan dengan setiap anugerahnya, memberikan suatu kekuatan dalam menembus setiap keterbatasan yang kita miliki.
Keterbatasan fisik, keterbatasan berbicara, keterbatasan kemampuan, dan apapun keterbatasan kita masing-masing,
Percaya Tuhan berperkara dengan sangat dahsyat dalam setiap kehidupan kita di dunia yang fana ini.
Semoga secangkir cerita saya hari ini dapat membawa berkat bagi saya dan teman-teman dalam bersyukur untuk setiap keterbatasan kita.
Mungkin beberapa teman belum mengenal beliau, saya pun untuk pertama kali melihatnya hari ini di Gereja GPID Manunggal Palu.
Beliau adalah Pdt. Ny. Ani Pusung-Tumbol.
Tuhan Memberkati setiap pelayanan yang Ibu lakukan.. :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar